Mesin Gol yang Terus Melaju
Nama Erling Haaland seolah tidak pernah lepas dari sorotan setiap musim Liga Inggris, dan tahun 2025 pun tidak berbeda.
Striker asal Norwegia itu kembali menunjukkan dominasinya bersama Manchester City, mencatatkan 27 gol dalam 23 pertandingan sejauh musim ini berjalan.
Dengan performa seproduktif itu, Haaland sekali lagi memimpin daftar top skor Premier League dan menjadi momok bagi setiap pertahanan lawan.
Konsistensi luar biasa Haaland membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar fenomena semusim, melainkan mesin gol sejati yang diciptakan untuk mendefinisikan ulang arti kata “striker modern.”
Ketajaman Tanpa Ampun
Musim ini, Haaland menunjukkan variasi baru dalam gaya bermainnya. Ia tidak hanya menunggu bola di kotak penalti, tetapi juga aktif dalam proses build-up serangan.
Dengan dukungan Kevin De Bruyne, Phil Foden, dan Bernardo Silva, Haaland tampak semakin berbahaya — mampu mencetak gol dari segala situasi, baik sundulan, tembakan kaki kiri, maupun serangan balik cepat.
Dalam kemenangan City 4–0 atas Everton, Haaland mencetak hat-trick hanya dalam waktu 32 menit — rekor tercepat musim ini.
Statistiknya pun mencengangkan: rata-rata 1,17 gol per laga dan 83% akurasi tembakan tepat sasaran.
“Erling bukan hanya pencetak gol, dia adalah predator. Dia mencium peluang bahkan sebelum bola datang,” puji Pep Guardiola seusai laga.
Rekor demi Rekor Terpecahkan
Sejak bergabung dengan Manchester City pada 2022, Haaland telah memecahkan banyak rekor.
Ia menjadi pemain tercepat yang mencetak 100 gol di Premier League, dan kini berpeluang besar memecahkan rekor sepanjang masa milik Alan Shearer (260 gol) jika terus menjaga performa hingga usia 30-an.
Musim ini saja, ia sudah mencatat 5 hat-trick, dan jika tren ini berlanjut, Haaland berpotensi menutup musim dengan lebih dari 40 gol, sesuatu yang hampir mustahil dicapai di liga sekompetitif Premier League.
“Saya tidak mengejar rekor. Saya hanya mencetak gol sebanyak mungkin untuk membantu tim menang,” ujar Haaland dengan rendah hati dalam wawancara bersama Sky Sports.
Sinergi dengan Kevin De Bruyne
Salah satu faktor terbesar di balik ketajaman Haaland adalah kerja sama mautnya dengan Kevin De Bruyne.
Dari total 27 gol musim ini, 11 di antaranya berasal dari assist De Bruyne, yang dikenal dengan visi luar biasa dan umpan-umpan terobosan presisi.
Keduanya tampak memiliki koneksi instingtif — seolah saling tahu di mana posisi satu sama lain tanpa perlu melihat.
“Kevin membuat pekerjaan saya lebih mudah,” kata Haaland sambil tertawa. “Dia seperti punya radar khusus hanya untuk saya.”
Sinergi mereka bahkan disebut-sebut sebagai duet paling produktif dalam sejarah Premier League modern, melampaui kombinasi legendaris seperti Lampard–Drogba atau Aguero–Silva.
Guardiola: “Ia Belum Mencapai Puncaknya”
Meski telah mencetak puluhan gol, Pep Guardiola percaya Haaland masih bisa lebih baik lagi.
Pelatih asal Spanyol itu menyebut bahwa sang striker memiliki ruang untuk berkembang dalam hal link-up play dan pergerakan tanpa bola.
“Erling baru berusia 25 tahun. Ia masih belajar membaca permainan lebih dalam. Tapi jika ia terus berkembang seperti ini, saya tak bisa bayangkan berapa banyak gol yang akan ia cetak.”
Guardiola juga menegaskan bahwa City tidak boleh terlalu bergantung pada Haaland, tetapi di saat bersamaan, mengakui bahwa kehadiran sang striker memberi dimensi baru dalam sistem permainan mereka.
Dampak Besar untuk Manchester City
Performa Haaland tidak hanya memastikan City tetap di jalur juara, tetapi juga mengangkat mental seluruh skuad.
Kehadirannya membuat lawan selalu bertahan lebih dalam, memberi ruang bagi gelandang-gelandang kreatif City untuk beroperasi bebas di sekitar kotak penalti.
Selain itu, produktivitas Haaland membuat City memiliki margin kemenangan lebih besar, yang sangat penting dalam persaingan ketat dengan Arsenal dan Liverpool.
City kini duduk di puncak klasemen dengan 59 poin, unggul dua poin dari Arsenal.
Haaland menjadi pembeda dalam banyak pertandingan — pemain yang mampu mengubah skor dalam sekejap bahkan dari peluang kecil.
Kesimpulan
Erling Haaland kembali membuktikan bahwa dirinya adalah kekuatan alam yang tak terhentikan di sepak bola modern.
Ketajamannya, konsistensinya, dan dedikasinya menjadikannya sosok yang menakutkan bagi lawan dan dambaan setiap pelatih.
Di bawah asuhan Pep Guardiola, Haaland bukan hanya mencetak gol — ia menciptakan sejarah.
Dan jika performa ini berlanjut, musim Liga Inggris 2025/26 mungkin akan menjadi satu lagi era kejayaan Manchester City yang ditulis dengan tinta emas oleh sang “Viking dari Etihad.”